Moo Deng, bayi kuda nil kerdil SITUS TRISULA88 yang lahir pada 10 Juli 2024 di Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow, Si Racha, Thailand, telah menjadi fenomena viral dan selebritas dunia satwa berkat kelucuannya yang luar biasa136. Moo Deng, yang berarti «babi yang lentur» dalam bahasa Thailand, dipilih melalui jajak pendapat publik dengan lebih dari 20.000 suara, dan namanya sangat cocok dengan saudara-saudaranya yang juga dinamai berdasarkan hidangan babi khas Thailand seperti Moo Toon dan Moo Waan136.

Keunikan Moo Deng dan Popularitasnya

Moo Deng adalah kuda nil kerdil (Choeropsis liberiensis), spesies yang berasal dari Afrika Barat dan diklasifikasikan sebagai hewan yang terancam punah dengan populasi kurang dari 3.000 ekor di alam liar468. Bayi kuda nil ini memiliki tubuh yang gemuk dan mungil, dengan pipi merah muda yang menggemaskan serta perilaku yang sangat aktif dan lucu, seperti melompat-lompat, berguling-guling di tanah, berenang, dan menggigit lutut pawangnya saat dimandikan—meski giginya belum tumbuh sehingga tidak berbahaya16.

Popularitas Moo Deng melonjak drastis sejak video dan foto-fotonya diunggah ke media sosial oleh Atthapon Nundee, penjaga kebun binatang yang merawatnya. Dalam waktu singkat, Moo Deng menjadi meme dan ikon internet, bahkan muncul dalam berbagai karya seni kartun dan unggahan akun resmi media sosial besar seperti X1. Ketenaran Moo Deng juga meningkatkan jumlah pengunjung kebun binatang hingga lebih dari dua kali lipat, dengan pembatasan waktu kunjungan hanya lima menit per orang pada akhir pekan demi menjaga kenyamanan dan keamanan bayi kuda nil tersebut15.

Tantangan dan Perlindungan 

Meski ketenaran Moo Deng membawa berkah bagi kebun binatang, ia juga menghadapi tantangan dari perilaku pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Beberapa pengunjung terciduk melemparkan kerang dan menyiram air ke Moo Deng agar ia bangun dari tidurnya, tindakan yang dianggap kejam dan berbahaya oleh pihak kebun binatang568. Direktur kebun binatang, Narongwit Chodchoi, mengimbau pengunjung untuk menjaga sikap dan berjanji akan mengambil tindakan hukum terhadap siapa pun yang menyakiti Moo Deng. Kamera CCTV telah dipasang di sekitar kandang untuk memantau keamanan hewan langka ini568.

Perbandingan dengan Bayi Hewan Lain

Dibandingkan dengan bayi hewan lain yang viral, Moo Deng memiliki ciri khas unik sebagai kuda nil kerdil yang sangat langka dan memiliki tubuh yang gemuk serta ekspresi wajah yang selalu terlihat terkejut dan menggemaskan. Berbeda dengan bayi mamalia besar lain seperti bayi gajah atau bayi singa yang juga sering menjadi daya tarik kebun binatang, Moo Deng memiliki ukuran yang lebih kecil dan proporsi tubuh yang lebih bulat, yang menambah daya tarik visual dan kelucuannya78.

Selain itu, kelincahan Moo Deng yang suka melompat-lompat («deng» dalam namanya berarti melompat) memberikan tontonan yang menghibur, berbeda dengan bayi kuda nil biasa yang cenderung lebih tenang saat dewasa. Hal ini membuat Moo Deng tidak hanya menjadi objek pengamatan tetapi juga sumber hiburan yang mengundang interaksi positif dari pengunjung dan penggemar di seluruh dunia16.

Dampak Sosial dan Budaya

Ketenaran Moo Deng tidak hanya berdampak pada kebun binatang dan pengunjung, tetapi juga merambah ke dunia komersial dan budaya populer. Berbagai barang dagangan bertema Moo Deng dijual di kebun binatang dan secara daring, mulai dari pakaian hingga pernak-pernik. Bahkan merek kecantikan Sephora meluncurkan produk perona pipi yang terinspirasi dari warna pipi Moo Deng, yang mengajak pelanggan untuk «memakai perona pipi seperti bayi kuda nil»58.

Moo Deng juga tampil di media internasional, termasuk liputan televisi Jepang dan dukungan dari Kedutaan Besar Thailand yang menyambut hangat sosok bayi kuda nil ini sebagai «topik hangat» di media sosial mereka58. Popularitasnya yang meluas menunjukkan bagaimana hewan langka yang menggemaskan dapat menjadi simbol konservasi sekaligus hiburan global.

Moo Deng bukan hanya bayi kuda nil biasa; ia adalah ikon viral yang menggabungkan kelucuan, keunikan spesies langka, dan kekuatan media sosial dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi satwa. Perbandingannya dengan bayi hewan lain menegaskan bahwa karakteristik fisik dan perilaku yang unik dapat menjadikan seekor hewan kecil sebagai bintang dunia satwa yang dicintai banyak orang di seluruh dunia.

sex videos