Saksikan keseruan Gasiang, permainan tradisional Minangkabau yang kini hampir punah
Salah satu mainan anak di Sumatera Barat ini terbuat dari bahan-bahan yang ada di sekitar kita. Sebelumnya permainan ini sudah dikenal dan digandrungi oleh masyarakat
Salah satu mainan anak di Sumatera Barat ini terbuat dari bahan-bahan yang ada di sekitar kita. Sebelumnya permainan ini sudah dikenal dan digandrungi oleh masyarakat.
Saksikan keseruan Gasiang, permainan tradisional Minangkabau yang kini hampir punah.
Berbicara tentang Sumatera Barat tidak lepas dari budaya, suku dan tradisi yang masih sangat kental. Dalam kehidupan sosial masyarakatnya, daerah ini juga mempunyai permainan tradisional yang disebut Gasiang. Mainan Gasiang tidak berbeda dengan gasing yang sering kita jumpai pada anak-anak di toko mainan umum kita. Namun Gasiang dibuat dari bahan-bahan yang sederhana dan bisa ditemukan dimana-mana.
Gasiang sangat populer di kalangan anak-anak Minangkabau. Selain sebagai bentuk hiburan, permainan ini juga menjadi simbol semangat. Namun ada beberapa spesies Gasiang yang dikenal di wilayah Sumatera Barat ini.
Gasiang sangat populer di kalangan anak-anak Minangkabau. Selain sebagai bentuk hiburan, permainan ini juga menjadi simbol semangat. Namun ada beberapa jenis gasiang yang populer di wilayah Sumatera Barat ini. Seorang Gasiang melompat ke dalam lingkaran, kemudian smabudimulia-jakarta.com Gasiang yang lain melompat untuk memukul Gasiang yang berputar di tengah lingkaran. Jadi Gasiang yang meneruskan tulang punggung usai pertarungan dianggap sebagai pemenang.
Mengutip sitekultur-indonesia.org, ada banyak jenis permainan Gasiang yang sangat populer di Sumatera Barat, mulai dari Gasiang kayu, Gasiang pinang, Gasiang seng, Gasiang bambu, dan Gasiang tengkorak.
Di daerah lain, konklong disebut engklek (Jawa), tengge-tengge (Gorontalo), intingan (Sampit), galasin (Kalimantan), cak ingking (Minangkabau dan Sumatera Selatan), deprok (Betawi), dll. Meski berbeda nama, namun pada dasarnya permainan ini memiliki pola atau cara bermain yang sama.
Permainan konklong sudah ada dan mulai dimainkan sekitar tahun 1980an. Saat pertama kali game ini muncul, belum banyak orang yang tertarik untuk mengikutinya. Namun ketika melihat cara bermainnya mudah untuk diikuti, anak-anak saat itu akhirnya ingin mencoba dan terus bermain. Minimnya perkembangan teknologi pada saat itu juga membuat permainan ini diturunkan dari generasi ke generasi.
Cara memainkan permainan ini cukup sederhana, yakni melompat pada bidang datar, terutama pada tanah yang didesain membentuk beberapa kotak penghubung. Persegi tersebut digambar membentuk persegi panjang yang terdiri dari 5 bagian yang disusun sejajar dan berdekatan, kemudian ditambahkan persegi di kanan dan kirinya.