Seni jalanan medusa88 pertama kali muncul di Jakarta sekitar tahun 1990-an, beriringan dengan gelombang globalisasi dan pergeseran budaya yang mempengaruhi anak muda di kota ini. Sebagai bagian dari subkultur global, seni grafiti dan mural mulai muncul di berbagai sudut kota. Di awal kemunculannya, banyak karya seni ini lebih bersifat ekspresif dan raw, sering kali menggunakan media spray paint untuk menggambarkan pesan sosial, politik, atau kritik terhadap kondisi sosial.
Namun, seiring berjalannya waktu, street art di Jakarta mulai berkembang menjadi bentuk seni yang lebih terorganisir dan lebih diterima oleh masyarakat. Pemerintah kota pun mulai melihat potensi street art untuk menjadi alat komunikasi visual yang dapat menyampaikan pesan positif, estetika, dan budaya. Berbagai komunitas seni, seniman, dan juga kolaborasi antara seniman internasional dengan seniman lokal semakin memperkaya wajah seni jalanan di ibu kota.